Senin, 04 April 2016

Konsep Kepribadian, Kepribadian Sehat, dan Perkembangan Kesehatan Mental menurut Allport



A. Konsep Kepribadian
Konsep Kepribadian yang dikemukakan oleh Allport berbeda dengan konsep kepribadian yang dikemukakan oleh Freud. Allport memandang kepribadian manusia dibentuk berdasarkan pandangannya akan masa depan manusia tersebut, tidak terjebak dalam konflik-konlik nasa kanak-kanak atau masa lalu seperti yang Freud jabarkan. Jadi, Allport memandang manusia beserta kepribadiannya lebih bersifat optimistis dan penuh dengan harapan.

Kepribadian, menurut Allport, merupakan suatu integritas atas motif-motif, sikap, perasaan dan lainnya. Kepribadian yang baik memiliki integritas atas aspek-aspek kepribiadian itu sendiri, sehingga kepribadian akan tetap baik dengan situasi apapun, sesuai dengan Definisi Kepribadian menurut Allport,
"organisasi yang dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya."

B. Kepribadian Sehat


Allport tertarik untuk meneliti individu-individu yang sehat, yang mana mempengaruhi bagaimana Allport menjelaskan tentang kepribadian. Pandangan Allport berbeda dengan pandangan Freud dan para koleganya dalam aliran Psilkoanalisis, yang mana hanya berfokus pada pasien-pasien yang mengalami gangguan, tidak sehat, bisa dikatakan mengalami neurosis. Kepribadian yang sehat menurut Allport, tidak seperti Kepribadian yang Neurotis. Orang dengan kepribadian yang sehat terus tumbuh dan berkembangan dan terlepas dari pengaruh konflik masa kanak-kanak sedangkan orang yang memiliki kepribadian yang neurotis akan terjebak dalam konflik masa kanak-kanak mereka, dan sulit mengalami perkembangan.


Ketika individu yang sehat kepribadiannya menjadi orang dewasa, maka kepribadian itu bersifat otonom, tidak terkait dengan pengaruh masa kanak-kanaknya. Orang dengan keopribadian yang sehat memiliki tujuan dalam hidupnya, mereka memandang dunia secara realistis. Mereka berusaha menyesuiakan diri dengan berbagai situasi, tidak keras kepala mengubah situasi sesuai harapannya.

Orang dengan Kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi yang ada pada dirinya, seperti kelebihannya dan kekurangannya. Kemampuan dalam menguasai emosi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh orang yang memiliki kepribadian yang sehat, sehingga emosi apa saja yang muncul tidak menganggu aktivitas atau tujuan yang ingin dicapai sehingga memiliki kontrol diri yang baik, sedangkan pada individu neurotis akan cenderung pasrah pada emosinya yang dominan pada saat itu, sehingga akan terganggu usahanya dalam mengontrol dirinya.
Allport membuat beberapa kriteria akan kepribadian yang sehat, yaitu :
  • Perluasan Perasaan Diri
Manusia memiliki diri yang berkembang, hingga menjangkau orang lain dan benda. mulanya, diri berkembang dalam individu lalu bergerak keluar individu. ketika Kepribadian yang sehat dari individu berkembang, ia mulai untuk memperhatikan sesuatu yang diluar dirinya, seperti nilai-nilai, norma-norma yang bersifat abstrak, kehidupan sosial, dan aktivitasnya. Mereka akan terlibat penuh dengan baik dalam kehidupan sosialnya dan aktivitasnya .

  • Hubungan yang hangat dengan Orang-orang lain
Kepribadian yang sehat mampu memberikan cinta atau keintiman kepada keluarganya, para sahabat, kekasih, dan rekan-rekannya sebagai manifestasi dari perluasan diri yang baik. Mereka memperhatikan kebahagiaan dan kesejahteraan orang-orang yang dicintainya tanpa perlu mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri. Kepribadian yang sehat mampu memberikan cinta yang ideal, tulus, dan tak bersyarat. Berbeda dengan orang neurotis, yang mengaharapkan cinta yang besar dengan memberikan cinta yang sedikit, dan hanya mau mencintai dengan syarat-syarat yang menyulitkan.

  • Keamanan emosional

Orang  yang sehat kepribadiannya memiliki kemampuan penerimaan diri yang baik. Mereka mampu menerima segi apa saja yang ada pada diri mereka, baik kelebihan maupun kekurangannya. Kepribadian yang sehat mampu mengontrol emosi mereka dengan bijak dan baik, sehingga tidak menganggu kehidupan mereka. sedangkan pada orang yang neurotis akan pasrah dengan kondisi mereka, mereka akan sangat berlebihan dalam menanggapi kelemahan mereka, dan tidak dapat mengontrol emosi mereka, sehingga mereka memiliki kontrol diri yang tidak baik yang akan berdampak buruk pada aktivitas dan kehidupannya.
Allport mengatakan istilah "Sabar terhadap kekecewaan" yang dimiliki oleh orang dengan kepribadian yang sehat. Kepribadian yang sehat membuat mereka tetap kokoh dalam mengahadapi kegagalan dan kekecewaan, mereka akan mencoba dan mencari cara baru untuk tetap mencapai apa yang menjadi tujuannya. Orang-orang Neurotis akan tenggelam dalam kekecewaan dan tidak berkesudahan.

  • Persepsi Realistis


Individu dengan kepribadian yang sehat memandang dunia dengan objektif dan realistis. Mereka menyesuaikan diri mereka dengan situasi yang ada, tidak keras kepala untuk menuntut situasi yang harus menyesuaikan diri terhadapnya, seperti pada orang-orang Neurotis.
  • Keterampilan dan Tugas-tugas

Allport menekanan pentingnya suatu pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri didalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan dari keterampilan dan kualitas yang dimiliki oleh seseorang. Keterampilan seseorang dalam pekerjaan harus disalurkan dengan keikhlasan, antusias, dan melibatkan diri sepenuhnya dengan itu. Orang-orang terebut memiliki komitmen dan dedikasi terhadap pekerjaannya.
 
  • Pemahaman Diri


Petunjuk lama mengatakan "Kenalilah Dirimu", Seseorang harus mengenali diri mereka secara objektif. Mengenali diri sendiri terkadang menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Pemahaman diri hendaknya terus dilakukan pada tiap waktu, tiap-tiap perkembangan diri. Orang yang sehat kepribadiannya memiliki pemahaman diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Neurotis. Pemahaman diri menyangkut pengetahuan akan gambaran diri dan diri yang sesungguhnya. Semakin dekat gambaran diri dengan diri yang sekarang, maka akan semakin sehat pula kepribadiannya, begitu pula sebaliknya. Dan juga pemahaman diri akan bagaiaman dirinya dalam pikirannya dan bagaimana dirinya dalam pikiran olrang lain. Orang dengan tingkat pemahaman diri yang baik tidak akan memproyeksikan hal-hal buruk pada dirinya kepada orang lain. Mereka akan menjadi hakim yang bijak dan saksama.

  • Filsafat hidup yang mempersatukan

Orang-orang yang sehat digerakan oleh suatu tujuan dalam hidupnya dan pikirannya akan masa depan. Tujuan atau cita-cita menggerakan semua segi kehidupan kita pada saat ini. Orang yang sehat didorong oleh tujuan-tujuannya. apabila orang-orang telah mencapai tujuannya, mereka lalu membuat tujuan baru dalam hidupnya. Tujuan dimasa depan membuat hidup seseorang memiliki arti. Allport berpendapat mustahil kepribadian yang sehat terbentuk dalam hidup yang tidak terdapat tujuan didalamnya.

C. Perkembangan Kesehatan Mental

Allport tidak membuat serangkaian tahapan-tahapan dalam perkembangan Kepribadian, seperti yang dilakukan oleh banyak pencetus teori kepribadian yang lainnya. Allport berpendapat, bahwa pengasuhan dari orang tua terutama ibu, pada masa-masa awal kehidupan, sangat penting bagi perkembangan kepribadian yang sehat pada individu. Pengasuhan yang dilakukan dengan baik oleh ibu terhadap anaknya, akan menghasilkan kepribadian yang baik pula pada anak, karena anak mendapatkan cinta yang tulus dan perlindungan dari orang tua. Dengan itu, anak akan mampu memiliki kontrol diri yang baik, memiliki daya kreativitas, dan dapat menyesuaikan diri dengan situasi. Allport berpedapat, tidak adanya pengasuhan yang baik selama masa awal kehidupan, akan menciptkan anak dengan kepribadian yang egosentris, selalu meminta, agresif, dan berlebih-lebihan seperti kepribadian yang neurotis. 

Anak-anak yang dibesarkan dalam kondisi yang ideal akan sanggup melewati konflik-konflik pada masa kanak-kanak, lalu menciptkan kepribadian yang otonom pada masa dewasa, berkebalikan dengan anak yritiang mendapat pengasuhan yang tidak baik, kepribadiannya akan terkurung dalam konflik masa kanak-kanak, dan akan mengembangkan kepribadian yang Neurotis.

Nama : Rizqi Bayumantari
NPM : 19514738
Kelas : 2PA01

 Sumber :  Allport, G. Becoming : Basic Consideration for a Psychology of Personality. New Haven : Yale University Press, 1955


Tidak ada komentar:

Posting Komentar