Rabu, 13 April 2016

Konsep Kepribadian, Kesehatan Mental, dan Perkembangan Kesehatan Mental menurut Rogers

A. Konsep Kepribadian


Konsep Kepribadian menurut Rogers memiliki kesamaan seperti Allport, bahwa individu didorong ke masa depan dan tidak bergantung atau terlepas dari konflik masa kanak-kanak. Dorongan tersebut tidak semata-mata untuk mencapai keseimbangan dari tegangan atau bertujuan untuk mereduksi tegangan, tapi dorongan itu membuat tegangan meningkat. Ada perbedaan dengan Allport, yang hanya meneliti pada orang-orang yang sehat, Rogers meneliti pula orang-orang yang tidak begitu sehat kondisi Psikologisnya namun keduanya sama-sama memiliki keyakinan yang optimistik terhadap individu.

B. Kesehatan Mental
Menurut Rogers, Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang bersifat rasional dan sadar, yang artinya tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa yang dialami pada masa kanak-kanak. Meskipun Rogers tidak dapat menolak bahwa pengalaman masa kecil dapat berpengaruh pada diri seseorang masa kini. Pengaruh masa kecil berdampak pada cara individu memandang dirinya yang sekarang, namun fokus rogers adalah bagaimana seseorang memandang dirinya saat ini atau yang sekarang.

Individu yang sehat memiliki suatu dorongan, Rogers menyebutnya sebagai dorongan yang bersifat fundamental. Dorongan itu dimaksudkan untuk memeliharakan, mengaktualisasikan, dan meningkatkan semua segi yang ada pada diri individu. Kecenderungan ini meliputi aspek Fisiologi maupun aspek Psikologis. Pada masa masa-masa awal, kecenderungan lebih mengarah pada perkekmbangan Fiologis, semakin bertambahnya usia, kecenderungan mulai mengarah pada aspek Psikologis. 


Aktualisasi adalah hal yang penting dalam diri individu yang sehat mentalnya. Aktualisasi adalah proses untuk menjadi diri sendiri dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri individu tersebut. Individu yang memiliki Aktualisasi akan menjadi diri sendiri sepenuhnya. Mereka tidak memakai topeng-tpoeng untuk menutupi diri mereka sebenarnya demi menyelaraskan diri mereka dengan nilai-nilai dan harapan yang ditanamoleh orang lain atau masyarakat. Apapun yang dilakukannya dan diperlihatkan adalah murni berasal dari dirinya sendiri, tidak berasal dari hukum-hukum dari luar yang mengikat diri.

Rogers berpendapat, Semakin sehat seseorang secara Psikologis, semakin besar pula kebebasan seseorang untuk memilih dan berindak. Mereka dapat memilih dan bertindak sesuai dengan diri mereka, tidak dipengaruhi oleh paksaan-paksaan dari  orang lain, maupun dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa masa lampau.
Orang yang sehat juga dikatakan Rogers sebagai Orang yang memiliki kreativitas. Mereka berifat spontan, artinya terbuka pada hal-hal yang baru dan tidak bersifat pasif pada penyesuaian dirinya. Maka dari itu, Orang yang berfungsi sesepenuhnya lebih mampu untuk menyesuiakian diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drasti dari lingkungan sekitanya. Mereka kreatif dalam menanggulangi permasalahan dalam penyesuaian dirinya.

C. Proses Kesehatan Mental
Proses Kepribadian yang sehat sudah dimulai pada masa-masa awal, saat individu masih dikategorikan anak usia 1-5 tahun. Bersamaan dengan itu anak mulai pengembangan konsep diri. Individu akan tumbuh menjadi pribadi yang matang apabila mendapat kasih sayang ibu yang cukup pada masa kanak-kanak, sama seperti yang dikemukakan oleh Allport. Seorang anak mengembangkan apa yang disebut dengan positive regard, atau penerimaan yang positif. Seorang anak kecil terkadang mendapat hukuman dari orang tuanya apabila suatu perilaku yang muncul dari anak tersebut tidak sesuai dengan harapan orang tua, lalu anak mengembangkan perilaku yang diterima oleh orang tuanya agar tidak mendapat hukuman atau celaan. Kasus seperti dinamakan oleh Rogers dengan Penghargaan Bersyarat. Seorang anak akan dicintai apabila memunculkan perilaku yang sesuai dan diterima oleh orang tuanya. Kondisi tersebut apabila berlangsung secara terus-menerus oleh seseorang, tidak oleh orang tua, melainkan dari orang-orang diluar dirinya, maka individu tersebut akan mengembangkan apa yang disebut Rogers dengan sikap Defensif. 

Sikap defensif merupakan suatu ungkapan karena ketakutan akan kesalahan yang ditimbulkan akan perilakunya atau pemikirannya. Kondisi ini akan membuat individu tidak sehat, jika suatu figur yang mengekang individu tersebut tidak ada, maka individu tersebut terdorong untuk memunculkan perilaku yang selama ini ingin ia timbulkan namun mendapat hukuman dari orang-orang diluar dirinya.


Referensi : Allport, G. Becoming : Basic Consideration for a Psychology of Personality. New Haven : Yale University Press, 1955

Nama : Rizqi Bayumantari
Kelas : 2PA01
NPM : 195147 38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar