Selasa, 04 Oktober 2016

Tugas Mata Kuliah Psikologi Manajemen



1. Apa itu SDM ?




SDM adalah singkatan dari Sumber Daya Manusia, atau dalam bahasa Inggris disebut Human Resources. Berdasarkan pengertian yang didapat dari www.businessdictionary.com ,Human Resources is the division of a company that is focused on activities relating to employees. These activities normally include recruiting and hiring of new employees, orientation and training of current employees, employee benefits, and Retention. Formerly called personel atau yang artinya SDM adalah suatu divisi dari perusahaan yang berfokus pada segala aktivitas yang terkait dengan pegawai. Aktivitas tersebut mencakup Merekrut dan memperkerjakan karyawan, orientasi dan pelatihan terhadap karyawan saat ini, tunjangan karyawan, dan menahan karyawan. Sedangkan menurut Hasibuan (2003, h 244) pegertian sumber daya manusia adalah  kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh ketutunan dan lingkungannya, sedangkan prestasinya kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. SDM memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan atau organisasi dan menjadi faktor penentu keberhasilan dari suatu organisasi.

Teori yang berkaitan dengan SDM

SDM adalah sumber daya manusia. Dalam berkerja, manusia tidaklah lepas dari motivasi. Kuat tidaknya motivasi akan mempengaruhi kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka akan semakin baik pula bagi organisasi, namun sebaliknya, apabila motivasi karyawan rendah akan berdampak buruk bagi organisasi. Terdapat Teori Motivasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dikembangkan oleh Herzberg yang dikenal dengan Teori Dua faktor, yaitu faktor motivational yang sifatnya intrinsik, meliputi Pencapaian yang diraih, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, kesempatan untuk maju dan berkembangan, dan hubungannya dengan atasan.

Sedangkan faktor berikutnya adalah faktor Hygyene, yang sifatnya ekstrinsik, meliputi kondisi fisik/lingkungan pekerjaan, kualitas hubungan interpersonal, tunjangan dan gaji, prosedur perusahaan, dan fasilitas kerja. Tidak terpenuhinya faktor Motivasi tidak selalu berdampak pada turunnya kepuasan kerja dan faktor Hygyene dapat menurunkan rasa ketidakpuasan dalam kerja.




2. Apa itu Kepemimpinan ?



Stogdill (1974 dalam Berry, 1988) menyatakan bahwa defenisi dari Leardership adalah (1) sebagai suatu rangkaian tingkah laku, (2) sebagai karakteristik kelompok, (3) sebagai atribut personal. Sebagai suatu rangkaian tingkah laku, kepemimpinan telah didefinisikan sebagai yang memainkan peran , membuat struktur kelompok, dan sebagai motivator kelompok untuk mencapai tujuan.  Sebagai karakteristik kelompok, Kepemimpinan bisa dikatakan sebagai fokus dari setiap aksi kelompok, sebagai alat yang digunakan kelompokn untuk mencapai tujuan, dan sebuah hasil dari interaksi kelompook dimana seorang individu mengarahka aktivitas sebuah kelompok menuju satu tujuan bersama. Sedangkan sebagagai suatu atribut personal, kepemimpinan dikatakan sebagai sebuah trait dan sebuah karakteristik yang berhubungan dengan kekuatan sosial. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut. 

Teori Kepemimpinan
Terdapat teori kempemimpinan yang populer yang dikemukakan oleh Burns, yaitu kepemimpinan Transaksional dan Transformasional. Menurut Burns, keduanya adalah berbeda namun tidak bisa dipisahkan. Setiap pemimpin merefleksikan gaya kepemimpinannya.
Kepemimpinan dengan corak transaksional menitikberatkan pada hubungan tukar-menukar yang bersifat ekonomis guna memenuhi kebutuhan atasan dan bawahan. Hubungan ini digunakan oleh pemimpin agar bawahan patuh terhadap perintah pemimpin dengan memperhatikan kemauan bawahan, bawahan diharapkan dapat berkerja meski tidak antusias.

Kepemimpinan Transformasional dipandang sebagai bentuk kepemimpinan yang sangat diminati oleh para bawahan atau karyawan. Dalam corak kepemimpinan Transformasional, memiliki kesamaan pula dengan kepemimpinan Transaksional, namun perbedaannya adalah kepemimpinan Transformasional terdapat hubungan pertukaran atau perjanjian psikologis. Kepemimpinan gaya ini memiliki pemimpin yang mengerti akan kondisi bawahan. Pemimpin bertindak layaknya mentor bagi karyawan yang membutuhkan bantuan dan perkembangannya dalam performa kerja. Pemimpin juga memasang standar atau goal yang tinggi, namun pemimpin mensugesti dan memotivasi dengan sepenuh hati kepada karyawan dan meyakinkan mereka bahwa target yang tinggi tersebut dapat dicapai asalkan bawahan berkerja dengan lebih baik.

3. Apa itu Organisasi ?


Menurut Tossi, Rizzo, dan Carroll (1994: 38), organisasi adalah a group of people, working towards objectives, which develops and maintains relatively stable and predictable behavior patterns, even though the inviduals in the organization may change. Usually we describe organization in terms of how they differ on three dimensions : complexity, fomalizations, And centralizations atau Organisasi adalah kelompok orang yang berkerja dengan suatu tujuan, yang mengembangkan dan menjaga kestabilan dan perilaku yang dapat diprediksi, namun orang-orang dalam organisasi bisa saja berubah.





Kerterkaitan antara SDM, Kepemimpinan, dan Organisasi
Organisasi adalah sebuah kelompok atau kumpulan beberapa orang, yang memiliki tujuan yang sama. Apabila orang-orang tidak memiliki tujuan yang sama, organisasi tidak akan terbentuk melainkan hanya terbentuk suatu kerumunan saja.  Organisasi memudahkan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama agar mendapatkan tujuannya. Kepemimpinan memiliki peranan yang sangat penting, karena pemimpin dapat menjadi perantara antar kelompok, memutuskan apa yang sebaiknya kelompok lakukan, menetapkan peraturan dan sebagai alat untuk mencapai tujuan kelompok. Semua itu dilakukan agar tiap-tiap aggota memiliki kekompakan dan memiliki visi-misi yang sama dalam memajukan suatu organisasi atau kelompok. Pemimpin tidak bisa mencapai tujuannya apabila tidak ada SDM. SDM adalah penggerak dari konsep yang bersumber dari pemimpin. SDM mewujudkan apa yang menjadi ketetapan dalam sebuah organisasi dan menentukan kemajuan dan keberhasilan dalam organisasi atau kelompok.





Contoh di Indonesia
Saya menggunakan contoh dari berita yang dimuat dari www.menpan.go.id tentang perintah dari Presiden Joko Widodo kepada para menterinya untuk melakukan Audit Organisasi.



Presiden Joko Widodo selaku pemimpin memerintahkan kepada bawahannya, yaitu para menteri untuk memeriksa atau melakukan audit organisasi. Audit organisasi diperlukan untuk mengetahui dengan pasti berapa jumlah karyawan atau SDM yang tersedia saat ini, berapa banyak SDM yang sebenarnya dibutuhkan saat ini, apakah kekurangan atau kelebihan, dan memeriksa kompensi apa saja yang harus ada didalam SDM tersebut. Audit Organisasi dilakukan terutama terhadap kementrian yang baru, kementrian yang baru digabung, atau kementerian yang berubah nomenklaturnya, audit harus dilakukan secepatnya agar kementerian dapat berkerja dengan sesuai. Audit organisasi akan membuat tata kerja dikementerian menjadi lebih ideal, seperti menentukan postur organisasi dan kepegawaian, agar tidak terlalu gemuk atau terlalu ramping yang dapat mengganggu kinerja dikementerian.


Apabila dalam suatu Badan kementerian terdapat karyawan yang berlebih, kemungkinannya akan dipindahkan dan diperkerjakan ke kementerian lain melalui seleksi. Jadi, pegawai yang akan mengisi kekosongan SDM di kementerian lainnya adalah pegawai yang memang sudah berkerja di kementerian sebelumya.

Nama : Rizqi Bayumantari
NPM : 19514738
Kelas : 3PA01

Sumber :

Munandar, Ashar Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. UI-Press: Indonesia. www.menpan.go.id
www.businessdictionary.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar